1. Peran PPB dalam Kerangka Pembelajaran
Dalam Kerangka Pembelajaran yang terdiri dari 4 Elemen : Praktik Pedagogik, Lingkungan Pembelajaran, Kemitraan Pembelajaran dan Pemanfaatan Digital, prinsip-prinsip PPB dapat digunakan dalam:
a. Praktik Pedagogik: yang melibatkan murid secara aktif dengan menggunakan berbagai model dan metode pembelajaran yang berfokus pada pemecahan masalah yang kontekstual, proyek yang bersifat kolaboratif, serta eksplorasi banyak ide-ide pasti akan berhadapan dengan berbagai hambatan, tantangan dan kesulitan. Saat inilah prinsip-prinsip PBB seperti: Productive Failure, The Power of YET serta Intervensi Pola Pikir dari guru ke murid. Selanjutnya Peta Pikiran akan berguna dalam Pembelajaran yang bersifat konstruktivisme di mana murid dapat mengkonstruksi pemahaman mereka melalui tahap demi tahap dalam penyusunan Peta Pikiran yang dimulai dari CI lalu ke BOI dan akhirnya ke C/H.
b. Lingkungan Pembelajaran : dalam pengembangan Budaya Belajar demi menciptakan iklim belajar yang kondusif serta bisa memotivasi murid untuk bereksplorasi dan kolaborasi sangat membutuhkan PPB karena murid membutuhkan keyakinan yang kuat bahwa lewat eksplorasi dan kolaborasi mereka bisa bertumbuh dan berkembang. Dalam menjalani proses belajar ini pasti akan terjadi berbagai kesalahan bahkan kegagalan namun dengan PPB mereka akan terus bertahan serta berani mengambil resiko.
c. Kemitraan Pembelajaran: untuk membentuk hubungan yang kuat antara guru dan murid, guru dan orangtua serta guru dan guru sangat membutuhkan PBB karena dibutuhkan unsur “saling percaya” dari setiap pihak. Keyakinan bahwa setiap pihak bisa saling mendukung dan berkolaborasi demi tumbuh kembang dan kemajuan pendidikan anak didik merupakan prinsip dasar dari PPB.
d. Pemanfaatan Digital: seperti yang dikatakan oleh Leonardi dan Neeley dalam bukunya The Digital Mindset bahwa mesin bukanlah “pengganti atau pesaing” manusia, manusia harus mau berkolaborasi dengan mesin agar bisa memperoleh hasil yang diharapkan. Keyakinan inilah yang disebut dengan Digital Mindset yang memiliki prinsip yang persis sama dengan PPB, bahkan dalam proses Transformasi Digital faktor Pola Pikir menjadi yang pertama harus dibenahi sebelum lanjut ke faktor yang lain.
2. Peran PPB dalam Pengalaman Belajar
Dalam Pengalaman Belajar yang terdiri dari Memahami, Mengaplikasi dan Merefleksi atau disingkat dengan 3M, prinsip dari PPB dapat diterapkan dalam setiap tahapnya.
a. Memahami: proses memahami harus melewati sebuah proses yang kadang tidak mulus sebab murid sering kali harus melewati berbagai kendala dan merasakan kesulitan. Di saat inilah PPB dibutuhkan agar murid bisa paham bahwa kendala dan kesulitan itu pertanda proses belajar sedang berlangsung dan otak sedang berusaha untuk membuat jalur-jalur baru dan sama sekali bukan tanda kelemahan. Keyakinan seperti inilah yang menjadi fondasi utama dalam tahap memehami.
b. Mengaplikasi: dalam tahap mengaplikasi dibutuhkan pendalaman pengetahuan agar bisa mengaplikasikan pengetahuan yang melibatkan penerapan PPB, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan secara efektif. Dengan PPB maka akan muncul kreatifitas dan penalaran kritis yang sangat berguna dalam pemecahan masalah lewat solusi kreatif dan inovatif.
c. Merefleksi: inilah tahap dimana peran PPB sangat besar sebab pada tahap ini murid akan diajak untuk memahami sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai, serta mengeksplorasi kekuatan, tantangan, dan area yang perlu diperbaiki. PBB akan mendorong murid untuk bertahan saat menghadapi tantangan serta memiliki keyakinan yang tinggi untuk memperbaiki diri agar bisa terus bertumbuh dan berkembang.
3. Peran PPB dalam Prinsip Pembelajaran
Prinsip Pembelajaran dalam PM dikenal sebagai BBM yaitu Berkesadaran (Mindful), Bermakna (Meaningful), dan Menggembirakan (Joyful). Peran PBB dalam Prinsip Pembelajaran ini dimulai pada prinsip Berkesadaran yang
a. Berkesadaran: inilah prinsip utama yang menjadi fondasi bagi dua prinsip lainnya sebab tanpa adanya kesadaran murid untuk mau belajar maka tidak akan pernah akan muncul prinsip bermakna dan menggembirakan. Dengan PPB murid akan sadar bahwa belajar adalah sebuah proses yang di dalamnya akan selalu ada berbagai tantangan, hambatan dan kesulitan yang harus dihadapi. Bahkan seringkali murid melakukan kesalahan bahkan mengalami kegagalan.
Learning Mindset adalah kumpulan keyakinan yang harus dimiliki murid ada siap untuk belajar yaitu :
- Saya adalah pemilik komunitas belajar ini
- Saya bisa merubah kemampuan saya lewat usaha
- Saya bisa meraih sukses
- Tugas-tugas ini memiliki nilai dan tujuan untuk saya.
Learning Mindset ini sangat selaras dengan prinsip Berkesadaran karena inilah faktor yang terpenting yang menjadi fondasi untuk bisa masuk ke prinsip Bermakna dan Menggembirakan.
b. Bermakna: pembelajaran yang menerapkan prinsip bermakna akan membutuhkan PPB agar bisa menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat (lifelong learner) yang akan sangat berguna dalam menghadapi berbagai tantangan, hambatan dan kesulitan. Dengan PBB kendala itu akan dianggap sebagai sebuah “peluang” untuk memperoleh pengatahuan dan ketrampilan yang berguna.
c. Menggembirakan: pembelajaran yang menggembirakan membutuhkan PPB demi terciptanya suasana belajar yang positif dan menantang serta menyenangkan, dan memotivasi. Keyakinan murid bahwa mereka bisa memahami dan mengaplikasi berbagai pengetahuan yang telah mereka pelajari akan menjadi faktor yang menimbulkan rasa gembira
4. Peran PBB dalam Dimensi Profil Lulusan
Sasaran dari PM terdapat dalam 8 Dimensi Profil Lulusan yang disebut dengan 8D dan PBB akan berperan dalam beberapa dimensi khususnya dalam 4 Dimensi yang dikenal sebagai Ketrampilan Abad ke 21 yang terdiri dari Kreatifitas, Penalaran Kritis, Komunikasi dan Kolaborasi.
a. Kreatifitas: kemampuan untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang, menghasilkan banyak gagasan, serta menemukan dan mengembangkan alternatif solusi yang efektif. murid yang memiliki kreativitas cenderung berpikir di luar kebiasaan, mengembangkan ide-ide secara mendalam
b. Penalaran Kritis: kemampuan untuk menganalisis dan mengevaluasi setiap informasi, ide dan solusi secara cermat, tanggap, dan mampu menghadapi tantangan dengan pemikiran yang mendalam dan terstruktur. PPB akan menjadi pendukung dari seseorang agar bisa tetap berpikir dengan jernih , tajam dan mendalam walalupun dalam situasi yang menantang.
c. Komunikasi: kemampuan penting murid untuk berinteraksi dengan orang lain, berbagi serta mempertahankan pendapat, menyampaikan sudut pandang yang beragam, dan aktif terlibat dalam kegiatan yang membutuhkan interaksi dua arah. Murid dengan PBB lebih mudah berkomunikasi sebab dia miliki keyakinan yang kuat bahwa lawan bicaranya pasti bisa saling mengisi dan memperkuat
d. Kolaborasi: kemampuan kolaborasi mampu berkontribusi secara aktif, menggunakan pemecahan masalah bersama, dan menciptakan suasana yang harmonis untuk mencapai tujuan bersama. Dengan PBB, murid bisa berkolaborasi dengan baik sebab saat ini tidak ada lagi Super Man melainkan Super Team sehingga kesuksesan hanya dapat diraih lewat kolaborasi yang berlandaskan prinsip PPB.
Selain dari 4 Dimensi Profil Lulusan di atas, PPB juga dapat berperan dalam Dimensi lainnya yaitu Kemandirian dimana murid dengan PPB akan memiliki keyakinan bahwa mereka mampu untuk mengatasi berbagai tantangan, hambatan dan kesulitan untuk setiap pilihan dan keputusan yang mereka ambil. Dengan PPB murid juga akan mampu untuk menguasai diri dan bertahan dalam berbagai macam situasi serta siap untuk terus belajar agar bisa terus bertumbuh dan berkembang.
Sumber : Modul Pembelajaran Mendalam - Kemendikdasmen 2025








0 Comments:
Posting Komentar